Awalnya saya lihat postingan teman di group WA dan wall FB nya tentang bisnis travel yang dia punya. Woww keren yaa…plus punya website nya juga. Dia juga tampilkan contoh screenshot bukti transfer pemasukan uang dari bisnisnya, waktu itu Rp 2.5jt kalau gak salah. Woww double kereen.
Saat saya masuk ke website-nya, ternyata itu website replika dari sebuah usaha ‘travel’ yang saya pikir kayak-kayaknya kok berbasis MLM ya. No offense to MLM ya. Cuma menurut saya kalau memang mau bisnis tiket ya beneran jadi agen tiket, kita keluarkan uang untuk set up system dan dapatkan uang dari laba menjual tiket. Bukan dari uang administrasi downline kita.
Transaksi yang di-share teman saya ternyata adalah uang pendaftaran orang melalui dia. Si teman akan mendapatkan replika website juga untuk mulai berjualan. Well okelah kalau memang ikhlas ngeluarin uang segitu gak papa…cuma yang agak sebel kan ada porsi untuk upline kita yaa…yang artinya biaya website replika dan sistemnya juga gak semahal itu sebetulnya….*emaksirik*. Ya tapi okelah anggap aja itu fee marketing nya. Jadi buat yang mau join MLM travel dan ikhlas uang segitu dibagi ke upline dan system ya silakan saja.
Sekarang tujuan bisnis apa? Cari uang kan. Dengan nilai segitu kapan kita balik modal. Berdasar browsing sana sini laba 1 tiket tuh gak banyak kok. Anggap 5%. Jadi untuk BEP Rp 2,500,000 kita harus jualan tiket Rp 50,000,000. Itu wis gak ngitung waktu kita, kertas, tinta printer, akses internet. Kalau rata-rata 1 tiket Rp 500,000 maka kita harus jualan 100 tiket. Kalau seminggu laku 2 tiket, sebulan 8 maka akan BEP dalam tempo 12.5 bulan yaitu setaun punjul, plus kita kerja gratisan yaa…Ya salah saya sih bikin itung-itungan standard banget, coba dikhayalkan sehari 1 tiket tentu 100 hari a.k.a 3 bulan punjul wis BEP!!
Nah saya tuh kan #EmakIrit bangeet…jadi mana mau niat mo cari tambahan uang tapi kok malah keluar uang…Big NO!
Selain itu salah satu cara saya ngecek MLM yang beneran dan yang abal-abal saya ketik kata kunci di google “XXX penipu” xxx = nama MLM nya. Nah kalau tiba-tiba hasilnya banyak berisi orang-orang yang merasa caper dan baper kena jebakan batman, harus diwaspadai.
Nah si MLM ini ternyata lumayan banyak yang complain. Mulai dari penumpang yang mau menggugat agen karena pesawat yang mau dia naikin beda waktu terbangnya antara tiket dari travel dgn kenyataan di bandara, sehingga dia ketinggalan pesawat. Sampai agen yang mengeluhkan uang yang sudah didebet system, tapi ternyata pas konsumen sampe di bandara, dibilang petugasnya tiket belum dibayar dan sudah expired... Siap terima komplainan para konsumen yang nyinyirnya melebihi #EmakRempong? Sedihnya lagi si agen follow up ke MLM nya eh either gak ada tanggapan atau susah banget hubungin call centernya.
Big NO kuadrat!! Pastikan bahwa mereka memang jual system penjualan tiket, bukan jualan jaringan member get member!! 2.5 jt cyiiin…kalo cuma uang daftar MLM 39,900 okelah kalo gak ada hasilnya, bisa kita ikhlasin.
Jadilah saya browsing sana-sini dan nyasar ke satu agen tiket yang besar yaitu http://www.tiket.com. Dan dia punya program Agen Online yang namanya DOTA (Distribution Online Tiket.com Agent). Kalau agen sudah sebesar ini pasti system server dan pembayaran ataupun call centernya okelah. Serunya lagi daftar keagenan bener-bener free!! Cuma kita harus masukin deposit. Tapi depositnya gak hangus, full 100% bisa dipake beli tiket. Fee 1 tiket nya kecil banget sih.. jaman saya daftar waktu itu 2.5%. Bayangkan kalau MLM kosmetik, fee nya 20-30%…haha…Tapi ya gak papa kan toh gak ngeluarin duit apa-apa. Harga tiketnya pun standard, gak dinaikin dulu jadi sangat kompetitif.
Kabar gembira sekarang kalau mau jadi anggota bahkan gak perlu deposit juta-jutaan. Ya udah daftar aja, dengan deposit minimum Rp 250,000. Dan nilai fee tiketnya bukan lagi 2.5% tapi betul-betul murni fee dari maskapai. Yang rentangnya antara 2-8% tergantung maskapai dan kelas kursinya. Tapi untuk 1x transaksi dipotong Rp 7,500. Jadi kalau tiketnya murah, kadang fee nya jadi keciil banget. Walau tetap bisa sih buat jajan bakso dan es teller.
Kebetulan suami saya bekerja keliling Indonesia tercinta ini, jadi pas lah setiap bulan paling apes bisa laku 4 tiket :). Belum dari penjualan lain. O iya saya juga bisa jualan tiket Kereta Api. Labanya kecil sih, cuma Rp 4000,- tapi ya lumayan daripada beli di Indomaret, udah gak diskon Rp 4000, masih ditambah beli jajanan :). Secara si mbak bedinde kalo mudik cuma bisa naik Kereta karena mabuk, jadi ya udah deh bisa berguna banget.
Yang saya salut, system pembukuannya rapi banget, jadi kita akan tau jumlah deposit, harga tiket, dan jumlah komisi. Bisa di download di excel. Dulu setiap akhir bulan komisi langsung di debit ke nomer rekening kita. Tapi sekarang nilai komisi akan menambah ke jumlah deposit kita.
Saya mau pamer dulu yaa summary komisi saya…iya deh riyaa…haha…ntar klo gak pamer dibilang hoax 🙂
Lumayan yaa….daripada HP cuma saya pake buat main facebook, klik like dan ketik amin kan yaaa…
Itu cerita happy-happy nya. Kisah sedih di hari Minggunya ada nggak? Ya adalah namanya juga usaha. Waktu itu klien saya (taelaaa…) kebetulan suami sendiri. Dia bilang “Yang pesenin tiket ya…dari sini ke situ hari Rabu.” Dan beberapa kalimat yang mungkin saya sendiri gak terlalu menyimak. Jadi tiket dipesan dan langsung saya bayar. Suka males nunggu waktu expired karena takut lupa bayar :).
Dan saat hari Rabu, tiba-tiba saya dihubungi maskapai penerbangannya, menanyakan posisi suami saya karena pesawat akan berangkat. Dengan panik saya telpon suami saya. Dan dia bilang apa sodara-sodara? “Lha kan aku bilang Rabu depan.”
TUING…TUINGGGG!!!
Itu saya masih di awal-awal usaha, kumulatif komisi masih dibawah 1 juta. Dan tiket yang hangus 1.5juta. Boleh nangis kan ya…kan yaaa…? Tadinya suwer deh mo complain sama suami. Tapi gak ada bukti sms or bbm dari pemesanan dia. Cuma ada trasnkrip pembicaraan telpon. Masak minta tolong KPK dengan seijin DPR buat buka transkrip percakapan HP saya dan suami??
Tapi ini bisnis kan. Mau itu suami atau bukan, dia adalah konsumen saya. Dan konsumen adalah raja. Kesalahan saya adalah tidak melakukan konfirmasi sebelum tiket dibayar. Agen punya jeda waktu tiket expired yang cukup lama, kita bisa capture jadwal tiket yang sudah di booked dan kirim ke konsumen untuk dia verifikasi.
Jadi ini pelajaran mahal dalam berbisnis. Kalau mau cengeng-cengengan dan ngambek-ngambekan terus uang yang angus diganti suami, gimana mau bisnis yang lebih besar….taelaaaa…Jadi saya terima ini sebagai resiko bisnis kecerobohan saya. Dan saya juga terima saat dikasih duit ganti suami saya 🙂 Everyone happy 🙂
Yang kedua nyebelin dari tiket adalah kalau konsumen gonta-ganti jadwal tiket. Khusus buat cancelled dan ganti jadwal, agen tiket saya gak melayani. Jadi harus ke maskapai langsung. Dan sebagai sub agen tiket which is adalah saya, yang paling males ngomong sama orang gak dikenal harus bolak balik nelpon itu maskapai. Pelajaran bisnis lainnya, hampir semua bisnis memang mengharuskan kita ngomong sama orang luar. Kecuali bisnis berburu Pokémon kali yaaa…
Sebetulnya bisa sih kalau tiket sudah di konsumen, ya mereka aja yang urus langsung ke maskapai. Tapi kalau kamu pengen kasih service lebih, kamu bisa bantu mereka untuk merubah jadwalnya.
Selain untuk booking tiket pesawat dan kereta api, tiket.com juga bisa dipakai untuk booking hotel, sewa mobil, dan tiket konser. Jadi kayak one stop shopping buat teman-teman yang hobby travelling dan jalan-jalan.
Okesipp….jadi gimana, gimanaaa? Masih minat bisnis ginian?
Selamat berwirausaha!!
[…] jumpa lagi dengan saya Bunda Doagen tiketdol. Beberapa waktu yang lalu sempet sebel banget sama beli pulsa HP via internet banking. Secara […]
SukaSuka
Seneng deh bacanya, gaya ceritanya lucu pula ^.^ Makasih ya mbaknyaaa, semoga lariss maniss!
SukaDisukai oleh 1 orang
Terimakasih mbaak…sukses jg buat bisnis tiket.com suami…semoga aku jg makin rajin nge blog 😁😁 keep inspiring mbak!
SukaSuka
Mbak, terima kasih ya atas postingan kerennya ini. Team Tiket.com terutama team technology terharu banget dengar cerita mbak.
Boleh ya nanti saya minta mbak jadi beta tester sistem agen yang baru. Semoga semakin bermanfaat dan semakin sukses.
SukaSuka
Aduh tersanjung banget nih mas berkenan membaca dan comment disini.
Saya siap mas kalau ada sistem baru yg perlu di share ke teman2 agen dan konsumen tiket.com yg lain.
Terimakasih banyak
SukaSuka
Wah bunda, aku juga mau belajar dunk
SukaSuka
Bisa langsung dicoba mbak…depositnya cuma 250rb skrg..bs dcoba utk langsung beli tiket pesawat, kereta, atau pertunjukan
SukaSuka
[…] bisnis tiket dan hotel, tulisannya disini […]
SukaSuka
[…] anak kali ini bertepatan dengan libur lebaran, jadi tiket akan susah dan mahal. Sebagai pedagang tiket online..eciyee promo lagi…saya langsung ubek-ubek website tiket.com hunting tiket murah dengan […]
SukaSuka
dari pada tiket.com mending ikut keanggotan saya dari pada harus deposit 250.000 mending yang free … lagian saya menuju ke sini juga karena harga di tiket.com mahal saya cari keyword penipuan tiket.com
SukaSuka
Halo! Makasih infonya. Mau tanya, kalo agen di tiket.com, tiket dan bukti pembayarannya menampilkan logo tiket.com atau usaha kita? Makasih sebelumnya
SukaSuka
Kalo yg saya ikuti ada logo tiket.com nya diatas mas br nama keagenan kita. Tapi bisa browsing ke sana langsung kesana mngkn ad program kalau mau langsung pakai logo pribadi
SukaSuka
hai mbaa, bermanfaat bgt infonyaaa,
oya mba mau tanya kalo kita mau ikut jadi agen apa harus udah punya website sendiri? nama usaha sendiri? atau apa aja sih yg harus kita punya?
pas baca form nya pengen lgsg klik klik klik aja tapi pas baca syarat dan ketentuan jadi agen kok jadi gerogi ya..mohon bimbingannya makasiiiiiii 🙂
SukaSuka
Aku ikutan yg DOTA mbak jadi sifatnya offline agen reseller. Aku jual ke teman2 beli di tiket dan dpt komisi.
Ada juga yang affiliate partner tapi aku gak ikutan jd gak bisa jelasin.
Utk detailnya buka di https://www.tiket.com/partner
Joinnya free
Training rutinnya jg ada kok
SukaSuka
[…] gak seratus persen main HP sih. Selain WA an dan ngeblog, emak juga jualan soalnya. Mulai dari tiket, pulsa, sampe reseller kosmetik. Yuuk belanja.. haissh […]
SukaSuka
bun, mau nanya, itu komisi nya bisa dicairkan ndak ya? kalo enggak terus bisa digunakan utk apa?
SukaSuka
Bun, mau nanyak, itu untuk komisi nya bisa dicairkan ndak ya? kalo ndak, trus komisi nya buat apa? hehe
SukaSuka
Dulu bisa dicairkan mbak. Skrg dipakai jadi deposit untuk pembelian berikutnya
SukaSuka